ABSTRAK
Keterampilan
membaca sangat perlu dan penting dikuasai semua orang. Hal ini disebabkan
karenaperkembangan dunia digital, baik cetak maupun elektronik telah
menghasilkan berbagai macam sumber bacaan. Lebih lagikehidupan sekarang ini
“dibanjiri” oleh sumber bacaan yang sangat banyak. Selain berhadapan dengan
bahan bacaan seperti surat kabar, tabloid, majalah, seorang pembaca juga
berhadapan dengan buku-buku baru dari berbagai penerbit. Banyaknya bacaan yang
hadir dalam kehidupan, jelas perlu diimbangi dengan keterampilan membaca, yaitu
keterampilan membaca cerdas. Singkatnya, perlunya keterampilan membaca cerdas,
yakni perpaduan kemampuan pemahaman dan kecepatan pembacaan. Perpaduan ini akan
menghasilkan kemampuan membaca yang cerdas sesuai dengan tujuannya.
Selain
itu, membaca dari sisi otak juga sangat penting. Informasi baru sangat
diperlukan dan sangat penting untuk mengembangkan otak manusia. Salah satu cara
utama untuk menyerapkan informasi itu adalah melalui membaca. Oleh karena itu,
membaca sangat diperlukan untuk menyegarkan otak manusia. Dengan menyerap
informasi baru sebanyak-banyaknya dengan membaca tentu sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan keadaan otak dan pengembangkannya.
KATA KUNCI:
membaca, membaca cerdas, kecepatan membaca, kemampuan pemahaman.
PENDAHULUAN
Era
globalisasi telah membentuk masyarakat untuk terus belajar dan mengikuti ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang berkembangsangat
cepat. Banyak wahana belajar yang dapat dipilih dan diikuti secara mandiri,
baik media cetak maupun media elektronik.Kedua media tersebut masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, apabila ditinjau dari kendala
informasi, maka media cetaklah yang memiliki daya saing yang signifikan. Hal
ini cukup beralasan mengingat media cetak dinikmati oleh siapa saja, kapan
saja, dimana saja.
Sekarang
masalahnya bukan sekedar memiliki ilmu pengetahuan dari media cetak tersebut,
tetapi yang paling penting adalah proses memilikinya. Proses memiliki
pengetahuan tersebut merupakan proses belajar, kuncinya terletak pada proses
membaca. Proses membaca seseorang dapat memengaruhi informasi yang
diperolehnya. Namun, hal tersebut juga harus didukung melalui ketarampilan
membacanya. Petunjuk yang paling jelas dari tingkat keterampilan membaca
seseorang adalah kecepatan membacanya serta kemampuan pemahamannya.
Selain
itu, setiap orang memiliki keterampilan membaca yang berbeda-beda. Akan tetapi,
yang jelas semua orang dapat meningkatkan keterampilan membacanya. Melalui
keterampilan membaca cerdas, seseorang dapat meningkatkan keterampilan membaca,
baik dari segi kecepatan pembacaan maupun kemampuan pemahaman.
Oleh
karena itu, keterampilan membaca perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan
banyak berlatih.Dengan banyak berlatih, seorang pembaca akan menghasilkan
kemampuan membaca sesuai dengan tujuan membaca cerdas (smart reading). Suatu keterampilan harus dilatih dengan pemahaman
teori yang memadai, dan menggunakan kiat, cara, strategi, jurus, teknik yang
maksimal. Hal ini disebabkan karena
pemerolehan informasi melalui bacaan sangat ditentukan oleh kemampuan
membaca. Dalam hal ini, kemampuan membaca
seseorang dapat dilihat melalui kecepatan membacanya tanpa mengabaikan
pemahaman isi bacaan secara keseluruhan.
PEMBAHASAN
1.
Hakikat
Membaca
Pada
hakikatnya membaca merupakan kegiatan atau tindakan atau prilaku untuk
memperoleh informasi dari simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku,
tetapi juga mencakup surat kabar, brosur, majalah, papan pengumuman, dan
lain-lain. Oleh karena yang dibaca itu adalah simbol-simbol maka makna atau
informasi yang diperoleh adalah abstrak. Dengan demikian, membaca dapat pula
diartikan sebagai berpikir abstrak, yaitu membayangkan suatu benda atau
kejadian tanpa melihat atau mengalaminya sendiri tetapi hanya melalui bacaan.
Dalam
pembelajaran bahasa, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain
menyimak, berbicara, dan menulis, Tarigan (1994:1). Selain itu, membaca juga
dapat diartikan sebagai suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi
dengan diri kita sendiri. Selain itu, membaca dapat juga dianggap sebagai suatu
proses untuk memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pikiran yang
terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
2.
Koridor
Membaca Cerdas
a.
Membaca Cerdas adalah Menyerap Informasi
Keterampilan
membaca cerdas sangat penting dikembangkan. Keterampilan membaca cerdas berarti
perpaduan kecepatan pembacaan dan kemampuan pemahaman. Untuk membaca cerdas,
memang perlumemilih, dan memilah-milah bahan bacaan. Banyaknya bahan bacaan,
membuat seorang pembaca secara sadar membuat prioritas yang akan dibacanya.
Selain itu, seorang pembaca juga harus memilih bagian-bagian yang memang perlu
untuk diketahui.
Keterampilan
membaca cerdas pada dasarnya mementingkan pemahaman terhadap terhadap ide pokok
bacaan atau pesan. Jadi, kegiatan membaca
haruslah memahami ide pokok bacaan, bukan untuk memhami seluruh isi
bacaan. Ide pokok bacaan dapat dicari, seperti topik tulisan (ide pokok
tulisan, atau buku keseluruhan), topik bab (ide pokok bab), topik subbab (ide
pokok subbab), dan topik paragraf (ide pokok paragraf). Namun, membaca cerdas
juga mementingkan kecepatan pemahaman dan sekaligus kecepatan pembacaan.
b.
Membaca Cerdas dengan Mata dan Pikiran
(Otak)
Membaca
cerdas adalah membaca dalam arti menyerap informasi sebanyak-banyaknya dengan
kecepatan yang tinggi. Oleh karena itu, seorang pembaca harusmembaca dengan
kecepatan mata dan kecepatan pikiran atau otak. Jadi, kebiasaan membaca dengan
mata, mulut, dan telinga harus ditinggalkan. Kebiasaan seperti ini adalah
kebiasaan membaca yang terjadi ketika membaca mekanis pada tahap membaca
permulaan. Membaca mekanis memang
ditujukan untuk kemampuan menyuarakan huruf menjadi bunyi (ujaran).
Jika
seorang pembaca membaca dengan mata, mulut, dan telinga, maka hal ini mengakibatkan
kelambanan dalam membaca bahan bacaan yang sangat banyak jumlahnya. Dengan
membaca seperti itu, seseorang akan menjadi seorang pembaca yang tertinggal
dalam menyarap informasi yang terus bergulir dalam banjirnyabahan bacaan.
Sadarilah, informasi yang dikomunikasikan melalui tulisan jauh lebih banyak dan
lebih lengkap dibandingkan dengan informasi
yang dikomunikasikan melalui media lisan.
3.
Kiat-kiat
Membaca Cerdas
a.
Kiat I:Pahami jenis bacaan.
b.
Kiat II: Pahami karakteristik bacaan.
c.
Kiat III: Pahami letak topik paragraf.
Topik
tulisan (permasalahan) dalam suatu tulisan dapat dipahami atau diperkirakan
melalui judul tulisan itu. Jika membaca sebuah bacaan, seseorang dapat
mengatakan bahwa bacaan itu sendiri dari beberapa paragraf. Paragraf tersebut
umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang terdiri dari sekelompok
kalimat itu pada intinyamengemukakan satu topik pikiran kecil. Topik paragraf
itu biasanya dinyatakan dalam satu kalimat yang disebut dengan kalimat topik.
Beberapa kalimat lain pada dasarnya hanya dalam rangka menjelaskan kalimat
topik. Kalimat-kalimat ini lazim disebut kalimat penjelas.
d.
Kiat IV: Pahami Pemarkah Informasi dalam
Bacaan.
Untuk
menjadi pembaca cerdas, seorang pembaca harus memahami bahwa dalam bacaan ada
kalanya informasi penting itu ditandai oleh pemarkah grafika. Pemarkah grafika
yang lazima ada dua jenis, yaitu: (1) cetakan hitam atau bold, dan (2) cetakan miring
atau italic. Artinya, sebagai pemabaca
yang cerdas, harus cepat melihat pemarkah grafika tersebut. Informasi penting
dalam sebuah paragraf dapat secara cepat
dapat dilihat pada pemarkah grafika tersebut.
e.
Kiat V: Pahami Pemarkah Numerik.
Pemarkah
numerik (penomoran) yang terdapat dalam bacaan sangat perlu diperhatikan untuk
menemukan informasi penting yang disampaikan oleh penulis.Untuk menjadi pembaca
cerdas, seorang pembaca harus cepat dan sigap memahami bahwa pemarkah numerik
itu yang paling lazim ada dua jenis, yaitu: (1) penomoran dengan angka, dan (2)
penomoran dengan abjad. Selain itu, dapat juga dilihat pemarkah numerik dengan
simbol, gambar, dan lainnya. Walaupun demikian, pemarkah jenis terakhir ini
jarang digunakan dalam tulisan yang formal. Jadi, informasi penting dalam
sebuah bacaan dapat secara cepat dilihat pada pemarkah numerik tersebut.
f.
Kiat VI: Pahami Pemarkah Linguistik.
Agar
seorang pembaca mengetahui informasi dalam bacaan, sebaiknya pahami pemarkah
linguistik yang lazim digunakan untuk menandai informasi penting tersebut. Oleh
karena itu, pahamilah pemarkah linguistik berikut ini.
1)
Informasi penting tentang sebab-akibat
lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: sebab, karena, akibatnya, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu.
2)
Informasi penting tentang hasil
dan dampak lazim ditandai oleh pemarkan linguistik, seperti kata: hasilnya,
dampaknya, akhirnya, jadi, sehingga.
3)
Informasi penting tentang pertentangan
lazim ditandai oleh pemarkah linguistik, seperti kata:tetapi, namun, berbeda dengan, sebaliknya, kebalikan dari pada itu,
kecuali itu, meskipun demikian bertentangan dengan, berlawanan dengan, di pihak
lain, tidak sama dengan, akan tetapi, lain halnya dengan.
4)
Informasi penting tantang perbandingan
lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: sama dengan, seperti, seperti halnya, menyerupai, hampir sama dengan,
sesuai dengan, demikian juga, serupa dengan, sejalan dengan.
5)
Informasi penting tentang syarat
lazim ditandai oleh pemarkah linguistik, seperti kata: jika, jikalau, apabila, kalau.
6)
Informasi penting penegasan lazim ditandai
oleh pemarkah linguistik seperti kata: jadi,
dengan demikian, jelaslah bahwa, singkatnya, tegasnya.
7)
Informasi penting tentang tambahan
informasi lazim ditandai oleh pemarkah linguisti seperti kata: tambahan pula, selain itu, oleh karena itu,
lebih daripada itu, lebih anjut, di samping itu, lebih-lebih, dalam hal
demikian, sehubungan dengan hal itu, dengan kata lain.
8)
Informasi penting tentang urutan
ide (gagasan, pendapat) lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperi
kata: mula-mula, pertama, kedua, ketiga,
keempat, keenam, akhirnya, sesudah itu, selanjutnya, dan lain-lain.
9)
Informasi penting tentangkronologi
peristiwa lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: dalam peristiwa itu, peristiwa itu diawali,
dewasa ini, sekarang ini, pada waktu itu, ketika itu, sebelum itu, akhirnya,
selanjutnya, setelah itu, diawali, lalu, kemudian, akhirnya, sejak itu.
10)
Informasi penting tentang generalisasi
gagasan lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: pada umumnya, paling besar, kelompok utama,
secara keseluruhan, cenderung, sebagian besar.
4.
Strategi
Membaca Cerdas
a.
Strategi Membaca Cerdas Skimming
Menurut
Mikulecky (dalam Ermanto, 2008: 77), menyatakan “Skimming adalah salah satu teknik membaaca cepat”. Skiming efektif memerlukan kemampuan
kemampuan pembaca untuk mendapat proses teks secara cepat sehingga mendapatkan
gambaran umum tentang teks tersebut.
Membaca
dengan strategi skimming yang efektif
membutuhkan pengetahuan tentang organisasi teks, kata-kata kunci (lexial clues), kemampuan untuk
menentukan pikiran utama (main idea),
dan kemampuan membaca lainnya.
b.
Strategi Membaca Cerdas Skanning
Membaca
yang menggunakan strategi skanning ini
bertujuan untuk mencari informasi khusus yang diinginkan dalam suatu bacaan.
Kegiatan membaca cerdas dengan strategi ini adalah membaca cepat dengan
melompat langsung ke persoalan yang ingin ditemukan pada paragraf, subbab, atau
bab tertentu. Strategi skanning ini
berguna untuk menemukan informasi khusus dalam bacaanseperti topik khusus (
dalam buku, surat kabar, tabloid, dan majalah), deskripsi dan istilah khusus
pada kamus, ensiklopedia, dan lain-lain.
c.
Strategi Membaca Cerdas SQ3R (Survei, Question, Read, Retice,
Review)
Strategi
SQ3R psds lazimnyadigunakan untuk memeroleh informasi secara menyeluruh dari
suatu bacaan. Oleh karena itu, strategi ini tepat digunakan oleh mahasiswa dan
pelajar dalam memahami buku teks. Oleh
karena membaca sebuah buku teks bertujuan untuk menguasai informasi secara
detail dan menyeluruh, maka strategi SQ3R adalah salah satu strategi yang
sangat tepat.
Strategi
SQ3R terdiri atas lima tahapan, yakni: (1) memahami secara umum atau survei, (2) mengajukan pertanyaan atau question, (3) membaca atau read, (4) menceritakan
pokok-pokokinformasi atau retice, (5)
menyajikan simpulan.
d.
Strategi Membaca Cerdas SQ4R (Survei, Question, Read, Retice, Rite, Review)
Strategi
SQ4R merupakan varian dan pengembangan dari strategi SQ3R. Strategi SQ4R pada
lazimnya juga digunakan untuk memeroleh informasi secara detail dan menyeluruh
dari suatu bacaan. Oleh karena itu, strategi ini juga tepat digunakan oleh
mahasiswa dan pelajar dalam memahami buku teks.
Jadi,
strategi SQ4R terdiri atas lima tahapan dalam membaca cerdas, yakni: (1)
tahapan memahami secara umum atau survei,
(2) tahapan mengajukan pertanyaan atau question,
(3) tahapan membaca atau read, (4)
tahapan merumuskan atau menceritakan pokok-pokok informasi atau retice, (5) tahapan menyajikan simpulan
atau review.
e.
Strategi Membaca Cerdas POINT(Purpose, Overview, Interpretet, Note,
Test)
Strategi
POINT merupakan varian lain dari
strategi SQ3R dan SQ4R. Strategi POINT juga digunakan untuk memeroleh informasi secara detail dan
menyeluruh dari suatu bacaan. Oleh
karena itu, mahasiswa dan pelajar juga dapat menggunakan strategi ini untuk
memahami buku teks.
Strategi
POINT dilakukan melalui lima tahapan,
yakni: (1) tahapan menemukan maksud pokok penulis dalam bacaan atau purpose, (2) tahapan melacak atau
meninjau pokok-pokok informasi dalam bacaan atau overview, (3) tahapanmenganalisis atau menafsirkan informasi dan
pesan dalam bacaan atau interpertet,
(4) tahapan mencatat hal-hal penting atau note, (5) tahapan menjawab pertanyaan
atau test.
f.
Strategi Membaca CerdasPQRST (Preview, Question, Read, Summarize,
Test)
Srategi PQRST merupakan varian lain dari
strategi SQ3R, SQ4R, dan strategi POINT.
Strategi PQRST juga digunakan untuk
memeroleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan. Oleh karena
itu, mahasiswa dan pelajar juga dapat menerapkan strategi ini untuk memahami buku
teks.
Strategi PQRST dilakukan melalui lima tahapan,
yakni: (1) tahapan melakukan tinjauan umum isi buku atau preview, (2) tahapan mengajukan pertanyaan atau question, (3) tahapan membaca atau read, (4) tahapan meringkas isi bacaan
atau summarize, (5) tahapan menjawab
pertanyaan atau test.
5.
Cara
Menghilangkan Kebiasaan Membaca Negatif
a.
Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengahafal
Kata
Cara
menghilangkan kebiasaan mengahafal kata demi kata ini adalah dengan merapatkan
bibir ketika membaca. Ingat membaca cerdas hanyalah untuk menyerap informasi
yang ada bukan untuk menghafal bacaan. Cara lain dapat pula dilakukan dengan
mengunyah sesuatu ketika membaca. Namun, cara ini harus dilakukan dengan
hati-hati karena jika dilakukan dalam waktu yang lama juga akan menjadi
kebiasaan buruk dalam membaca. Jadi, kebiasaan ini sebaiknya digunakan hanya
untuk keperluan sementara dalam rangka menghilangkan kebiasaan menghafal kata
itu.
b.
Cara Menghilangkan Kebiasaan
Menggerakkan Bibir
Cara
menghilangkan kebiasaan menggerakkan bibir adalah seorang pembaca harus
menyerap informasi (gagasan) yang
terdapat dalam bacaan, bacalah gagasan dengan melihat kelompok kata atau
kalimat secara cepat. Jadi, lakukanlah membaca dengan jangkauan mata terarah
pada sekelompok kata bahkan kalimat, bukan terarah pada kata demi kata yang ada
dalam teks bacaan.
c.
Cara Menghilangkan Kebiasaan Menunjuk
Baris demi Baris
Cara
menghilangkan kebiasaan menunjuk baris demi baris adalah dengan memaksa diri
untuk memasukkan tangan ke dalam saku. Cara lain dapat juga dilakukan dengan
cara memfungsikan tangan memegang kedua pinggiran buku dan salah satu tangan
juga berfungsi untuk membalikkan halam buku yang akan dibaca selanjutnya.
d.
Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengulang
ke Belakang
Cara
menghilangkan kebiasaan mengulang ke belakang adalah dengan menyiapkan mental
dan pikiran untuk tidak mengulang kembali. Bersikaplah seperti mendengarkan
ujaran. Anggaplah bacaan itu sama dengan ujaran yang tidak terulang lagi. Jika
mental dan pikiran seseorang sudah demikian, seorang pembaca pasti tidak akan
mengulang lagi bagian itu. Selanjutnya, baca terus dan maju terus. Jika ada
informasi yang tidak tersimpan dalam otak, jangan hiraukan. Bersiaplah dengan informasi
yang ada di depannya.
e.
Cara Menghilangkan Kebiasaan
Menggerakkan Kepala
Cara
menghilangkan kebiasaan menggerakkan kepala adalah dengan cara mengandalkan
gerakan bola mata. Jadi, ketika membaca yang digerakkan bukanlah kepala,
melainkan bola mata. Fokuskanlah lebih dahulu bola mata pada bagian tengah
halaman, sehingga gerakan bola mata nantinya akan lebih leluasa. Semakin lincah
gerakan bola mata bergerak (ke kiri, ke kanan, dan ke bawah), maka akan
meningkatkan kemampuan membaca.
6.
Teknik
Menyerap Informasi dan Faktor-faktor Pemertahanan Informasi dalam Memori
Teknik
menyerap informasi yang dilakukan seorang pemabaca, yaitu: (1) mencatat hal
yang teringat, (2) mencatat kata atau istilah kunci, (3) membuat ringkasan
bacaan, (4) menjawab pertanyaan. Selain itu, faktor-faktor yang mempermudah
penyerapan informasi dan pemertahanan informasi dalam memori, yaitu: (1)
bersikap positif terhadap topik bacaan, (2) memiliki motivasi untuk menggali
topik, (3) relevansi topik dengan kebutuhan, (4) signifikan (kebermaknaan)
topik bagi pembaca, (5) keteraturan informasi, (6) repetisi kegiatan membaca.
7.
Jurus
Memahami Informasi dalam Berbagai Tipe Bacaan
a.
Jurus
Memahami Buku
Jurus
memahami buku adalah sebagai berikut.
1)
Pahami judul buku dan pengantar untuk mendapatkan
persoalan yang disajikan dan pandangan tantang persoalan itu.
2)
Pahami daftar isi buku untuk gambaran
secara keseluruhan isi buku.
3)
Pahami pokok-pokok persoalan dengan
mulai membaca dari bab pertama, jika tertarik atas keseluruhan pokok bahasan.
4)
Pahami pokok persoalan tertentu saja dengan membaca bab
tersebut, jika tertarik pada pokok persoalan tersebut.
5)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf
(sebagian kecil pada kalimat akhir paragraf).
6)
Seraplah pokok-pokok pikiran penting
yang ditandai oleh pemarkah cetakan, numerik, dan pemarkah linguistik.
b.
Jurus
Memahami Artikel Populer
Jurus
memahami artikel populer adalah sebagai berikut.
1)
Pahami judul dan pokok persoalan.
2)
Pahami uraian pokok persoalan untuk
menemukan pandangan dan pendapat penulis tentang persoalan.
3)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf
(sebagian kecil pada kalimat akhir).
4)
Pahami pula penegaan penulis pada paragraf terakhir.
c.
Jurus
Memahami Narasi
Jurus
memahami narasi adalah sebagai berikut.
1)
Pahami tema yang diceritakan melalui
judul dan pengantar.
2)
Pahami nilai-nilai kehidupan yang
terdapat dalam rentetan cerita.
3)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus pada nilai-nilai yang dikemukakan.
4)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus pada nilai-nilai yang merupakan tipe-tipe informasi konotatif.
d.
Jurus
Memahami Berita
Jurus
memahami berita adalah sebagai berikut.
1)
Bacalah paragraf pertama dan atau kedua
untuk memahami peristiwa dengan perpaduan apa peristiwa (persoalan), siapa yang
terkait, dimana, dan kapan.
2)
Jika ingin lebih jelas tentang kenapa
dan bagaimana persoalannya, bacalah paragraf berikutnya.
e.
Jurus
Memahami Grafik
Jurus
memhami grafik adalah sebai berikut.
1)
Pahami persoalan yang dijelaskan
perkembangannya.
2)
Lihat alur garis nyata (garis
imajinatif) dalam grafik, yakni naik turun garis menunjukkan naik turunnya
perkembangan persoalan itu.
3)
Pahami juga kapan (waktu) puncak dan
jatuhnya perkembangan persoalan itu.
f.
Jurus Memahami Artikel Ilmiah
1)
Pahami judul penelitian dan tujuan untuk
memahami pokok-pokok persoalan yang diteliti.
2)
Pahami kajian metode yang digunakan
(jika perlu).
3)
Pahami uraian pokok persoalan (dalam bab
III) sesuai dengan tujuan yang dikemukakan.
4)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus untuk mendapatkan penjelasan sesuai dengan tujuan penelitian.
5)
Membacalah dengan memberikan perhatian
khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf
(sebagian kecil pada paragraf akhir).
6)
Seraplah pokok-pokok pikiran yang
dimarkahi (ditandai) oleh pemarkah cetakan, pemarkah numerik, dan pemarkah linguistik.
PENUTUP
Keterampilan
membaca seseorang dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dapat dilakukan
dengan menerapkan keterampilan membaca cerdas. Keterampilan membaca cerdas ini
adalah keterampilan membaca yang berarti perpaduan kecepatan pembacaan dan
kemampuan pemahaman. Kecepatan pembacaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik
dan kiat-kiat keterampilan membaca cerdas. Begitu juga halnya dengan kemampuan
pemahaman. Kemampuan pemahaman seorang pembaca dapat ditingkatkan dengan
teknik-teknik dan jurus-jurus dalam memahami bacaan. Namun, keterampilan
membaca cerdas tersebut akan tercapai jika seorang pembaca sering-sering
berlatih. Oleh
karena itu, diperlukan latihan yang serius agar tujuan keterampilan membaca
cepat dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto.2008.
Keterampilan Membaca Cerdas. Padang:
UNP Press.
Nurhadi.
2004. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan
Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tambolon,
DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik
Membaca Efektif dan Efesien. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Henry Guntur dkk. 1994. Membaca Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung:Angkasa.
LAMPIRAN POWER POINT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar