Minggu, 05 April 2015

MAKALAH PROPOSAN SEMINAR KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA


Keterampilan Membaca Cerdas dalam Meningkatkan Kecepatan Membaca dan Kemampuan Pemahaman[1]
CICI SRIANA PUTRI[2]
ABSTRAK
Keterampilan membaca sangat perlu dan penting dikuasai semua orang. Hal ini disebabkan karenaperkembangan dunia digital, baik cetak maupun elektronik telah menghasilkan berbagai macam sumber bacaan. Lebih lagikehidupan sekarang ini “dibanjiri” oleh sumber bacaan yang sangat banyak. Selain berhadapan dengan bahan bacaan seperti surat kabar, tabloid, majalah, seorang pembaca juga berhadapan dengan buku-buku baru dari berbagai penerbit. Banyaknya bacaan yang hadir dalam kehidupan, jelas perlu diimbangi dengan keterampilan membaca, yaitu keterampilan membaca cerdas. Singkatnya, perlunya keterampilan membaca cerdas, yakni perpaduan kemampuan pemahaman dan kecepatan pembacaan. Perpaduan ini akan menghasilkan kemampuan membaca yang cerdas sesuai dengan tujuannya.
Selain itu, membaca dari sisi otak juga sangat penting. Informasi baru sangat diperlukan dan sangat penting untuk mengembangkan otak manusia. Salah satu cara utama untuk menyerapkan informasi itu adalah melalui membaca. Oleh karena itu, membaca sangat diperlukan untuk menyegarkan otak manusia. Dengan menyerap informasi baru sebanyak-banyaknya dengan membaca tentu sangat dibutuhkan untuk mempertahankan keadaan otak dan pengembangkannya.
KATA KUNCI: membaca, membaca cerdas, kecepatan membaca, kemampuan pemahaman.
PENDAHULUAN
Era globalisasi telah membentuk masyarakat untuk terus belajar dan mengikuti ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang berkembangsangat cepat. Banyak wahana belajar yang dapat dipilih dan diikuti secara mandiri, baik media cetak maupun media elektronik.Kedua media tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, apabila ditinjau dari kendala informasi, maka media cetaklah yang memiliki daya saing yang signifikan. Hal ini cukup beralasan mengingat media cetak dinikmati oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja.
Sekarang masalahnya bukan sekedar memiliki ilmu pengetahuan dari media cetak tersebut, tetapi yang paling penting adalah proses memilikinya. Proses memiliki pengetahuan tersebut merupakan proses belajar, kuncinya terletak pada proses membaca. Proses membaca seseorang dapat memengaruhi informasi yang diperolehnya. Namun, hal tersebut juga harus didukung melalui ketarampilan membacanya. Petunjuk yang paling jelas dari tingkat keterampilan membaca seseorang adalah kecepatan membacanya serta kemampuan pemahamannya.
Selain itu, setiap orang memiliki keterampilan membaca yang berbeda-beda. Akan tetapi, yang jelas semua orang dapat meningkatkan keterampilan membacanya. Melalui keterampilan membaca cerdas, seseorang dapat meningkatkan keterampilan membaca, baik dari segi kecepatan pembacaan maupun kemampuan pemahaman.
Oleh karena itu, keterampilan membaca perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan banyak berlatih.Dengan banyak berlatih, seorang pembaca akan menghasilkan kemampuan membaca sesuai dengan tujuan membaca cerdas (smart reading). Suatu keterampilan harus dilatih dengan pemahaman teori yang memadai, dan menggunakan kiat, cara, strategi, jurus, teknik yang maksimal. Hal ini disebabkan karena  pemerolehan informasi melalui bacaan sangat ditentukan oleh kemampuan membaca. Dalam hal ini,  kemampuan membaca seseorang dapat dilihat melalui kecepatan membacanya tanpa mengabaikan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan. 
PEMBAHASAN
1.      Hakikat Membaca
Pada hakikatnya membaca merupakan kegiatan atau tindakan atau prilaku untuk memperoleh informasi dari simbol-simbol tercetak yang tidak terbatas pada buku, tetapi juga mencakup surat kabar, brosur, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain. Oleh karena yang dibaca itu adalah simbol-simbol maka makna atau informasi yang diperoleh adalah abstrak. Dengan demikian, membaca dapat pula diartikan sebagai berpikir abstrak, yaitu membayangkan suatu benda atau kejadian tanpa melihat atau mengalaminya sendiri tetapi hanya melalui bacaan.
Dalam pembelajaran bahasa, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, selain menyimak, berbicara, dan menulis, Tarigan (1994:1). Selain itu, membaca juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Selain itu, membaca dapat juga dianggap sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dari yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
2.                  Koridor Membaca Cerdas
a.                  Membaca Cerdas adalah Menyerap Informasi
Keterampilan membaca cerdas sangat penting dikembangkan. Keterampilan membaca cerdas berarti perpaduan kecepatan pembacaan dan kemampuan pemahaman. Untuk membaca cerdas, memang perlumemilih, dan memilah-milah bahan bacaan. Banyaknya bahan bacaan, membuat seorang pembaca secara sadar membuat prioritas yang akan dibacanya. Selain itu, seorang pembaca juga harus memilih bagian-bagian yang memang perlu untuk diketahui.
Keterampilan membaca cerdas pada dasarnya mementingkan pemahaman terhadap terhadap ide pokok bacaan atau pesan. Jadi, kegiatan membaca  haruslah memahami ide pokok bacaan, bukan untuk memhami seluruh isi bacaan. Ide pokok bacaan dapat dicari, seperti topik tulisan (ide pokok tulisan, atau buku keseluruhan), topik bab (ide pokok bab), topik subbab (ide pokok subbab), dan topik paragraf (ide pokok paragraf). Namun, membaca cerdas juga mementingkan kecepatan pemahaman dan sekaligus kecepatan pembacaan.
b.                  Membaca Cerdas dengan Mata dan Pikiran (Otak)
Membaca cerdas adalah membaca dalam arti menyerap informasi sebanyak-banyaknya dengan kecepatan yang tinggi. Oleh karena itu, seorang pembaca harusmembaca dengan kecepatan mata dan kecepatan pikiran atau otak. Jadi, kebiasaan membaca dengan mata, mulut, dan telinga harus ditinggalkan. Kebiasaan seperti ini adalah kebiasaan membaca yang terjadi ketika membaca mekanis pada tahap membaca permulaan. Membaca mekanis  memang ditujukan untuk kemampuan menyuarakan huruf menjadi bunyi (ujaran).
Jika seorang pembaca membaca dengan mata, mulut, dan telinga, maka hal ini mengakibatkan kelambanan dalam membaca bahan bacaan yang sangat banyak jumlahnya. Dengan membaca seperti itu, seseorang akan menjadi seorang pembaca yang tertinggal dalam menyarap informasi yang terus bergulir dalam banjirnyabahan bacaan. Sadarilah, informasi yang dikomunikasikan melalui tulisan jauh lebih banyak dan lebih lengkap dibandingkan dengan informasi  yang dikomunikasikan melalui media lisan.
3.                  Kiat-kiat Membaca Cerdas
a.                   Kiat I:Pahami jenis bacaan.
b.                  Kiat II: Pahami karakteristik bacaan.
c.                   Kiat III: Pahami letak topik paragraf.
Topik tulisan (permasalahan) dalam suatu tulisan dapat dipahami atau diperkirakan melalui judul tulisan itu. Jika membaca sebuah bacaan, seseorang dapat mengatakan bahwa bacaan itu sendiri dari beberapa paragraf. Paragraf tersebut umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang terdiri dari sekelompok kalimat itu pada intinyamengemukakan satu topik pikiran kecil. Topik paragraf itu biasanya dinyatakan dalam satu kalimat yang disebut dengan kalimat topik. Beberapa kalimat lain pada dasarnya hanya dalam rangka menjelaskan kalimat topik. Kalimat-kalimat ini lazim disebut kalimat penjelas.
d.                  Kiat IV: Pahami Pemarkah Informasi dalam Bacaan.
Untuk menjadi pembaca cerdas, seorang pembaca harus memahami bahwa dalam bacaan ada kalanya informasi penting itu ditandai oleh pemarkah grafika. Pemarkah grafika yang lazima ada dua jenis, yaitu: (1) cetakan hitam atau bold, dan (2) cetakan miring atau italic. Artinya, sebagai pemabaca yang cerdas, harus cepat melihat pemarkah grafika tersebut. Informasi penting dalam sebuah paragraf  dapat secara cepat dapat dilihat pada pemarkah grafika tersebut.
e.                   Kiat V: Pahami Pemarkah Numerik.
Pemarkah numerik (penomoran) yang terdapat dalam bacaan sangat perlu diperhatikan untuk menemukan informasi penting yang disampaikan oleh penulis.Untuk menjadi pembaca cerdas, seorang pembaca harus cepat dan sigap memahami bahwa pemarkah numerik itu yang paling lazim ada dua jenis, yaitu: (1) penomoran dengan angka, dan (2) penomoran dengan abjad. Selain itu, dapat juga dilihat pemarkah numerik dengan simbol, gambar, dan lainnya. Walaupun demikian, pemarkah jenis terakhir ini jarang digunakan dalam tulisan yang formal. Jadi, informasi penting dalam sebuah bacaan dapat secara cepat dilihat pada pemarkah numerik tersebut.
f.                   Kiat VI: Pahami Pemarkah Linguistik.
Agar seorang pembaca mengetahui informasi dalam bacaan, sebaiknya pahami pemarkah linguistik yang lazim digunakan untuk menandai informasi penting tersebut. Oleh karena itu, pahamilah pemarkah linguistik berikut ini.
1)                  Informasi penting tentang sebab-akibat lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: sebab, karena, akibatnya, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu.
2)                  Informasi penting tentang hasil dan dampak lazim ditandai oleh pemarkan linguistik, seperti kata:  hasilnya, dampaknya, akhirnya, jadi, sehingga.
3)                  Informasi penting tentang pertentangan lazim ditandai oleh pemarkah linguistik, seperti kata:tetapi, namun, berbeda dengan, sebaliknya, kebalikan dari pada itu, kecuali itu, meskipun demikian bertentangan dengan, berlawanan dengan, di pihak lain, tidak sama dengan, akan tetapi, lain halnya dengan.
4)                  Informasi penting tantang perbandingan lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: sama dengan, seperti, seperti halnya, menyerupai, hampir sama dengan, sesuai dengan, demikian juga, serupa dengan, sejalan dengan.
5)                  Informasi penting tentang syarat lazim ditandai oleh pemarkah linguistik, seperti kata: jika, jikalau, apabila, kalau.
6)                  Informasi penting penegasan lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: jadi, dengan demikian, jelaslah bahwa, singkatnya, tegasnya.
7)                  Informasi penting tentang tambahan informasi lazim ditandai oleh pemarkah linguisti seperti kata: tambahan pula, selain itu, oleh karena itu, lebih daripada itu, lebih anjut, di samping itu, lebih-lebih, dalam hal demikian, sehubungan dengan hal itu, dengan kata lain.
8)                  Informasi penting tentang urutan ide (gagasan, pendapat) lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperi kata: mula-mula, pertama, kedua, ketiga, keempat, keenam, akhirnya, sesudah itu, selanjutnya, dan lain-lain.
9)                  Informasi penting tentangkronologi peristiwa lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: dalam peristiwa itu, peristiwa itu diawali, dewasa ini, sekarang ini, pada waktu itu, ketika itu, sebelum itu, akhirnya, selanjutnya, setelah itu, diawali, lalu, kemudian, akhirnya, sejak itu.
10)              Informasi penting tentang generalisasi gagasan lazim ditandai oleh pemarkah linguistik seperti kata: pada umumnya, paling besar, kelompok utama, secara keseluruhan, cenderung, sebagian besar.
4.                  Strategi Membaca Cerdas
a.                   Strategi Membaca Cerdas Skimming
Menurut Mikulecky (dalam Ermanto, 2008: 77), menyatakan “Skimming adalah salah satu teknik membaaca cepat”. Skiming efektif memerlukan kemampuan kemampuan pembaca untuk mendapat proses teks secara cepat sehingga mendapatkan gambaran umum tentang teks tersebut.
Membaca dengan strategi skimming yang efektif membutuhkan pengetahuan tentang organisasi teks, kata-kata kunci (lexial clues), kemampuan untuk menentukan pikiran utama (main idea), dan kemampuan membaca lainnya.
b.                  Strategi Membaca Cerdas Skanning
Membaca yang menggunakan strategi skanning ini bertujuan untuk mencari informasi khusus yang diinginkan dalam suatu bacaan. Kegiatan membaca cerdas dengan strategi ini adalah membaca cepat dengan melompat langsung ke persoalan yang ingin ditemukan pada paragraf, subbab, atau bab tertentu. Strategi skanning ini berguna untuk menemukan informasi khusus dalam bacaanseperti topik khusus ( dalam buku, surat kabar, tabloid, dan majalah), deskripsi dan istilah khusus pada kamus, ensiklopedia, dan lain-lain.
c.                   Strategi Membaca Cerdas SQ3R (Survei, Question, Read, Retice, Review)
Strategi SQ3R psds lazimnyadigunakan untuk memeroleh informasi secara menyeluruh dari suatu bacaan. Oleh karena itu, strategi ini tepat digunakan oleh mahasiswa dan pelajar dalam  memahami buku teks. Oleh karena membaca sebuah buku teks bertujuan untuk menguasai informasi secara detail dan menyeluruh, maka strategi SQ3R adalah salah satu strategi yang sangat tepat.
Strategi SQ3R terdiri atas lima tahapan, yakni: (1) memahami secara umum atau survei, (2) mengajukan pertanyaan atau question, (3) membaca atau read, (4) menceritakan pokok-pokokinformasi atau retice, (5) menyajikan simpulan.
d.                  Strategi Membaca Cerdas SQ4R (Survei, Question, Read, Retice, Rite, Review)
Strategi SQ4R merupakan varian dan pengembangan dari strategi SQ3R. Strategi SQ4R pada lazimnya juga digunakan untuk memeroleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan. Oleh karena itu, strategi ini juga tepat digunakan oleh mahasiswa dan pelajar dalam memahami buku teks.
Jadi, strategi SQ4R terdiri atas lima tahapan dalam membaca cerdas, yakni: (1) tahapan memahami secara umum atau survei, (2) tahapan mengajukan pertanyaan atau question, (3) tahapan membaca atau read, (4) tahapan merumuskan atau menceritakan pokok-pokok informasi atau retice, (5) tahapan menyajikan simpulan atau review.
e.                   Strategi Membaca Cerdas POINT(Purpose, Overview, Interpretet, Note, Test)
Strategi POINT merupakan varian lain dari strategi SQ3R dan SQ4R. Strategi POINT juga digunakan untuk memeroleh informasi secara detail dan menyeluruh  dari suatu bacaan. Oleh karena itu, mahasiswa dan pelajar juga dapat menggunakan strategi ini untuk memahami buku teks.
Strategi POINT dilakukan melalui lima tahapan, yakni: (1) tahapan menemukan maksud pokok penulis dalam bacaan atau purpose, (2) tahapan melacak atau meninjau pokok-pokok informasi dalam bacaan atau overview, (3) tahapanmenganalisis atau menafsirkan informasi dan pesan dalam bacaan atau interpertet, (4) tahapan mencatat hal-hal penting atau note, (5) tahapan menjawab pertanyaan atau test.
f.                   Strategi Membaca CerdasPQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Test)
Srategi PQRST merupakan varian lain dari strategi SQ3R, SQ4R, dan strategi POINT. Strategi PQRST juga digunakan untuk memeroleh informasi secara detail dan menyeluruh dari suatu bacaan. Oleh karena itu, mahasiswa dan pelajar juga dapat menerapkan strategi ini untuk memahami buku teks.
Strategi PQRST dilakukan melalui lima tahapan, yakni: (1) tahapan melakukan tinjauan umum isi buku atau preview, (2) tahapan mengajukan pertanyaan atau question, (3) tahapan membaca atau read, (4) tahapan meringkas isi bacaan atau summarize, (5) tahapan menjawab pertanyaan atau test.
5.                  Cara Menghilangkan Kebiasaan Membaca Negatif
a.                   Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengahafal Kata
Cara menghilangkan kebiasaan mengahafal kata demi kata ini adalah dengan merapatkan bibir ketika membaca. Ingat membaca cerdas hanyalah untuk menyerap informasi yang ada bukan untuk menghafal bacaan. Cara lain dapat pula dilakukan dengan mengunyah sesuatu ketika membaca. Namun, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati karena jika dilakukan dalam waktu yang lama juga akan menjadi kebiasaan buruk dalam membaca. Jadi, kebiasaan ini sebaiknya digunakan hanya untuk keperluan sementara dalam rangka menghilangkan kebiasaan menghafal kata itu.
b.                  Cara Menghilangkan Kebiasaan Menggerakkan Bibir
Cara menghilangkan kebiasaan menggerakkan bibir adalah seorang pembaca harus menyerap informasi  (gagasan) yang terdapat dalam bacaan, bacalah gagasan dengan melihat kelompok kata atau kalimat secara cepat. Jadi, lakukanlah membaca dengan jangkauan mata terarah pada sekelompok kata bahkan kalimat, bukan terarah pada kata demi kata yang ada dalam teks bacaan.
c.                   Cara Menghilangkan Kebiasaan Menunjuk Baris demi Baris
Cara menghilangkan kebiasaan menunjuk baris demi baris adalah dengan memaksa diri untuk memasukkan tangan ke dalam saku. Cara lain dapat juga dilakukan dengan cara memfungsikan tangan memegang kedua pinggiran buku dan salah satu tangan juga berfungsi untuk membalikkan halam buku yang akan dibaca selanjutnya.
d.                  Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengulang ke Belakang
Cara menghilangkan kebiasaan mengulang ke belakang adalah dengan menyiapkan mental dan pikiran untuk tidak mengulang kembali. Bersikaplah seperti mendengarkan ujaran. Anggaplah bacaan itu sama dengan ujaran yang tidak terulang lagi. Jika mental dan pikiran seseorang sudah demikian, seorang pembaca pasti tidak akan mengulang lagi bagian itu. Selanjutnya, baca terus dan maju terus. Jika ada informasi yang tidak tersimpan dalam otak, jangan hiraukan. Bersiaplah dengan informasi yang ada di depannya.
e.                   Cara Menghilangkan Kebiasaan Menggerakkan Kepala
Cara menghilangkan kebiasaan menggerakkan kepala adalah dengan cara mengandalkan gerakan bola mata. Jadi, ketika membaca yang digerakkan bukanlah kepala, melainkan bola mata. Fokuskanlah lebih dahulu bola mata pada bagian tengah halaman, sehingga gerakan bola mata nantinya akan lebih leluasa. Semakin lincah gerakan bola mata bergerak (ke kiri, ke kanan, dan ke bawah), maka akan meningkatkan kemampuan membaca.
6.                  Teknik Menyerap Informasi dan Faktor-faktor Pemertahanan Informasi dalam Memori
Teknik menyerap informasi yang dilakukan seorang pemabaca, yaitu: (1) mencatat hal yang teringat, (2) mencatat kata atau istilah kunci, (3) membuat ringkasan bacaan, (4) menjawab pertanyaan. Selain itu, faktor-faktor yang mempermudah penyerapan informasi dan pemertahanan informasi dalam memori, yaitu: (1) bersikap positif terhadap topik bacaan, (2) memiliki motivasi untuk menggali topik, (3) relevansi topik dengan kebutuhan, (4) signifikan (kebermaknaan) topik bagi pembaca, (5) keteraturan informasi, (6) repetisi kegiatan membaca.
7.                  Jurus Memahami Informasi dalam Berbagai Tipe Bacaan
a.                  Jurus Memahami Buku
Jurus memahami buku adalah sebagai berikut.
1)                 Pahami judul buku dan pengantar untuk mendapatkan persoalan yang disajikan dan pandangan tantang persoalan itu.
2)                 Pahami daftar isi buku untuk gambaran secara keseluruhan isi buku.
3)                 Pahami pokok-pokok persoalan dengan mulai membaca dari bab pertama, jika tertarik atas keseluruhan pokok bahasan.
4)                 Pahami pokok  persoalan tertentu saja dengan membaca bab tersebut, jika tertarik pada pokok persoalan tersebut.
5)                 Membacalah dengan memberikan perhatian khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf (sebagian kecil pada kalimat akhir paragraf).
6)                 Seraplah pokok-pokok pikiran penting yang ditandai oleh pemarkah cetakan, numerik, dan pemarkah linguistik.
b.                  Jurus Memahami Artikel Populer
Jurus memahami artikel populer adalah sebagai berikut.
1)                  Pahami judul dan pokok persoalan.
2)                  Pahami uraian pokok persoalan untuk menemukan pandangan dan pendapat penulis tentang persoalan.
3)                  Membacalah dengan memberikan perhatian khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf (sebagian kecil pada kalimat akhir).
4)                  Pahami pula penegaan  penulis pada paragraf  terakhir.
c.                   Jurus Memahami Narasi
Jurus memahami narasi adalah sebagai berikut.
1)                  Pahami tema yang diceritakan melalui judul dan pengantar.
2)                  Pahami nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam rentetan cerita.
3)                  Membacalah dengan memberikan perhatian khusus pada nilai-nilai yang dikemukakan.
4)                  Membacalah dengan memberikan perhatian khusus pada nilai-nilai yang merupakan tipe-tipe informasi konotatif.
d.                  Jurus Memahami Berita
Jurus memahami berita adalah sebagai berikut.
1)                  Bacalah paragraf pertama dan atau kedua untuk memahami peristiwa dengan perpaduan apa peristiwa (persoalan), siapa yang terkait, dimana, dan kapan.
2)                  Jika ingin lebih jelas tentang kenapa dan bagaimana persoalannya, bacalah paragraf berikutnya.
e.                   Jurus Memahami Grafik
Jurus memhami grafik adalah sebai berikut.
1)                  Pahami persoalan yang dijelaskan perkembangannya.
2)                  Lihat alur garis nyata (garis imajinatif) dalam grafik, yakni naik turun garis menunjukkan naik turunnya perkembangan persoalan itu.
3)                  Pahami juga kapan (waktu) puncak dan jatuhnya perkembangan persoalan itu.

f.                   Jurus  Memahami Artikel Ilmiah
1)                 Pahami judul penelitian dan tujuan untuk memahami pokok-pokok persoalan yang diteliti.
2)                 Pahami kajian metode yang digunakan (jika perlu).
3)                  Pahami uraian pokok persoalan (dalam bab III) sesuai dengan tujuan yang dikemukakan.
4)                  Membacalah dengan memberikan perhatian khusus untuk mendapatkan penjelasan sesuai dengan tujuan penelitian.
5)                  Membacalah dengan memberikan perhatian khusus pada topik-topik pikiran yang terletak pada kalimat awal paragraf (sebagian kecil pada paragraf akhir).
6)                  Seraplah pokok-pokok pikiran yang dimarkahi (ditandai) oleh pemarkah cetakan, pemarkah numerik, dan pemarkah linguistik.
PENUTUP
Keterampilan membaca seseorang dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan keterampilan membaca cerdas. Keterampilan membaca cerdas ini adalah keterampilan membaca yang berarti perpaduan kecepatan pembacaan dan kemampuan pemahaman. Kecepatan pembacaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan kiat-kiat keterampilan membaca cerdas. Begitu juga halnya dengan kemampuan pemahaman. Kemampuan pemahaman seorang pembaca dapat ditingkatkan dengan teknik-teknik dan jurus-jurus dalam memahami bacaan. Namun, keterampilan membaca cerdas tersebut akan tercapai jika seorang pembaca sering-sering berlatih. Oleh karena itu, diperlukan latihan yang serius agar tujuan keterampilan membaca cepat dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Ermanto.2008. Keterampilan Membaca Cerdas. Padang: UNP Press.
Nurhadi. 2004. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca?. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tambolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efesien. Bandung: Angkasa Bandung.
Tarigan, Henry  Guntur dkk. 1994. Membaca Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung:Angkasa.

LAMPIRAN POWER POINT







[1]Disajikan pada seminar Nasional diselenggarakan di Hotel Pangeran Beach, 16 November 2014.
[2]Pemakalah adalah dosen mata kuliah Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar